Senin, 30 Agustus 2021

Terima Kasih Guruku

 Terima Kasih Guruku


Bulir-bulir air mata jatuh menetes membasahi pipiku. Mengingat kalau itu hanya dua orang murid belajar di sebuah madrasah yang sederhana, seorang guru tampak berdiri dengan semangat membara menjelaskan ayat-ayat Allah. Ya, hanya dua orang murid yang hadir saat itu, maklum hujan deras merata di kota Kandangan, kota kelahiranku. 


Madrasah Diniyah Darul Ulum Kandangan. Tempat paling berkesan yang selalu kuingat sampai saat ini. Sekolah kami dilaksanakan sore hari, sepulang dari Sekolah Dasar Negeri. Awal masuk kami berjumlah 40 orang, memasuki tahun kedua menjadi sekitar 20 orang dan di tahun ketiga bersisa 6 orang sampai lulus. 


Di tahun ketiga ini tantang berat bagi kami untuk tetap bertahan. Masa awal di tahun pertama yang penuh keceriaan karena kami masih berjumlah 40 orang, namun satu persatu berguguran dengan berbagai alasan. 


Tahun kedua sudah berkurang setengahnya. Dan tahun ketiga 6 orang laskar yang masih kuat bertahan sampai lulus. Guru-guru yang mengajar tulus ikhlas tidak pernah mundur walau muridnya berguguran, mereka tetap tegar, tetap semangat dan selalu mengajar dengan gembira dan tepat waktu. 


Guru-guru yang paling berkesan sepanjang hidupku. Kami sekolah di madrasah ini gratis seratus persen, boleh infaq seikhlasnya untuk membeli kapur tulis. Kesabaran, keikhlasan, keteladanan selalu menyemangati kami untuk menuntaskan pendidikan kami selama tiga tahun di sekolah ini. 


MasyaAllah sangat jarang di masa kini kita temukan guru-guru yang tulus ikhlas mengajar tanpa gaji dan tetap semangat mengajar walau hanya satu dua orang muridnya yang hadir. 


Masih teringat pesan singkat Bapak Guru yang mengajar Aqidah Akhlak, "Anak-anakku yang Bapak sayangi, bersyukur dan bahagia sekali Bapak bersama kalian, Anak-anak istimewa yang dipilihkan Allah di kelas ini, tetap semangat belajar agama diantara teman-teman sebayanya yang asyik bermain, beruntunglah kalian anak-anakku, tetaplah semangat menjadi penolong agama Allah, di tangan kalian Islam diwariskan. "


Bapak Guru Syariah Ibadah, tetap semangat menulis di papan tulis, tulisan ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits-hadits Rasulullah SAW, selalu dituliskan dengan sangat cantik penuh ukiran dan penjelasan yang selalu menyentuh qalbu. Walaupun murid yang hadir hanya dua orang, Bapak selalu mengajar sama seperti empat puluh orang, tidak berkurang semangatmu untuk mengajari kami agar dapat memahami Al-Qur'an dan Hadits dengan sempurna. 


Bapak Guru Tarikh Islam yang selalu semangat bercerita tentang sejarah Nabi dan orang-orang sholeh, menguatkan kami untuk selalu meneladani mereka. 


Bapak Guru bahasa Arab yang selalu semangat melantunkan kosakata baru yang memperkaya khasanah bahasa Arab kami. 


Bapak Guru Qur'an Hadits dengan tekun selalu membimbing kami membaca dan memahami Al-Qur'an dan Hadits, dengan senyum beliau selalu menyemangati kami untuk mencintai dan mengamalkan ayat-ayat Allah SWT dan Hadits-hadits Rasulullah SAW. 


Terima kasih guru-guruku, hanya do'a yang dapat kupanjatkan kepada Allah SWT, semoga Allah SWT selalu memberikan mereka kesehatan, keselamatan, kebahagiaan di dunia dan akhirat, menjadikan semua kebaikan mereka amal jariyah yang terbaik dan semoga kelak Allah SWT menyematkan mahkota terindah untuk mereka. 


Nasehat dan ilmu yang mereka ajarkan selalu membimbingku untuk selalu istiqomah di jalan Allah SWT dan membakar semangatku untuk selalu menebarkan kebaikan sebagaimana mereka teladankan. 


Saat ini aku pun menjadi guru, meneruskan perjuangan para guruku, semoga estafet perjuangan mencerdaskan anak bangsa ini terus berlanjut dan menjadi pahala jariyah yang juga terus mengalir. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar