Rabu, 09 November 2022

Beriman kepada Hari Akhir

Sabtu, 22 Oktober 2022

Oleh : Siti Jamilah


Beriman kepada Hari Akhir


1) Perkara-perkara pada Yaumil akhir :


Yaumil akhir adalah hari-hari hancurnya semua alam semesta ini beserta seluruh yang ada di dalamnya.


Yaumil akhir berarti ber akhirnya kehidupan di dunia fana ini dan memasuki awal kehidupan baru yang abadi di akhirat.


Pada kehidupan abadi itu manusia akan ditentukan akhir hidupnya, apakah hidupnya akan mendapatkan kesenangan dan sebaliknya hidupnya akan celaka dan sengsara.


Beriman kepada hari akhir juga harus diikuti dengan percaya kepada kehidupan akhirat dan semua peristiwa yang terjadi di dalamnya.


Di antara peristiwa penting yang terjadi pada hari akhirat adalah kebangkitan manusia dari alam kubur, dikumpulkannya manusia di Padang Mahsyar, perhitungan dan penimbangan, serta pembalasan amal manusia, dan adanya jalan yang dilalui manusia untuk menuju ke arah surga atau neraka. 


Beriman kepada Yaumil akhir hukumnya wajib karena termasuk rukun iman yang kelima. 



2) Nama-nama lain dari Yaumil akhir yg tersebut dlm Al Qur'an beserta artinya :


1. As-Sa’ah

2. Yaumul Ba’ats (hari berbangkit)

3. Yaumud Din (hari pembalasan)

4. Yaumul Hasrah (hari penyesalan)

5. Ad Darul Akhirah (negeri akhirat)

6. Yaumut Tanad (hari saling memanggil)

7. Darul Qarar (tempat kembali)

8. Yaumul Fashl (hari pemisahan)

9. Yaumul Jama’ (hari berkumpul)

10. Yaumul Hisab (hari perhitungan)

11. Yaumul Wa’id (hari yang dijanjikan)

12. Yaumul Khulud (Kekal)

13. Yaumul Khuruj (hari dikeluarkan dari kubur)

14. Al-Waqi’ah

15. Al Haqqah (yang pasti)

16. Ath Thammatul Kubra (bencana besar)

17. Ash-Shakhkhah (teriakan)

18. Al-Azifah (suatu yang dekat)

19. Al-Qari’ah (ketukan keras)


Berikut Ayat-ayatnya di dalam Al-Qur'an :


  1. As-Sa’ah

إِنَّ السَّاعَةَ لَآتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ


“Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.” (QS. Ghafir: 59)


  1. Yaumul Ba’ats (hari berbangkit)

لَقَدْ لَبِثْتُمْ فِي كِتَابِ اللَّهِ إِلَى يَوْمِ الْبَعْثِ فَهَذَا يَوْمُ الْبَعْثِ وَلَكِنَّكُمْ كُنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ


“Sungguh, kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit. Maka inilah hari berbangkit itu, tetapi kamu tidak mengetahuinya.” (QS. Ar-Rum: 56).


  1. Yaumud Din (hari pembalasan)

مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ


“Yang menguasai di Hari Pembalasan.” (QS. Al-Fatihah: 4).


  1. Yaumul Hasrah (hari penyesalan)

وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ إِذْ قُضِيَ الأمْرُ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ وَهُمْ لا يُؤْمِنُونَ


“Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputuskan, sedang mereka dalam keadaan lalai dan tidak beriman.” (QS. Maryam: 39).


  1. Ad Darul Akhirah (negeri akhirat)

وَإِنَّ الدَّارَ الآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ


“Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabut: 64)


  1. Yaumut Tanad (hari saling memanggil)

وَيَا قَوْمِ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ يَوْمَ التَّنَادِ


“Wahai kaumku, ‘Sesungguhnya aku takut kepada kalian pada hari saling memanggil’”. (QS. Ghafir: 32).


  1. Darul Qarar (tempat kembali)

يَا قَوْمِ إِنَّمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَإِنَّ الْآخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ


“Wahai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini adalah kesenangan sementara. Dan sesungguhya akhirat itu adalah negeri tempat kembali”. (QS. Ghafir: 39).


  1. Yaumul Fashl (hari pemisahan)

هَذَا يَوْمُ الْفَصْلِ الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تُكَذِّبُونَ


“Inilah hari pemisahan yang dahulu kamu dustakan.” (QS. Ash Shaffat: 21)


  1. Yaumul Jama’ (hari berkumpul)

وَتُنْذِرَ يَوْمَ الْجَمْعِ لَا رَيْبَ فِيهِ


“Dan memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul yang tidak ada keraguan padanya.” (QS. Asy-Syura: 7)


  1. Yaumul Hisab (hari perhitungan)

هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِيَوْمِ الْحِسَابِ


“Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari perhitungan.” (QS. Shad: 53)


  1. Yaumul Wa’id (hari yang dijanjikan)

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ ذَلِكَ يَوْمُ الْوَعِيدِ


“Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari yang dijanjikan.” (QS. Qaf: 20)


  1. Yaumul Khulud (Kekal)

ادْخُلُوهَا بِسَلامٍ ذَلِكَ يَوْمُ الْخُلُودِ


“Masukilah ke (dalam surga) dengan keselamatan. Itulah hari yang kekal.” (QS. Qaf: 34)


  1. Yaumul Khuruj (hari dikeluarkan dari kubur)

يَوْمَ يَسْمَعُونَ الصَّيْحَةَ بِالْحَقِّ ذَلِكَ يَوْمُ الْخُرُوجِ


“Pada hari ketika mereka mendengar suara dahsyat dengan sebenarnya. Itulah hari keluar (dari kubur).” (QS. Qaf: 42)


  1. Al-Waqi’ah

إِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ


“Apabila terjadi hari Kiamat.” (QS. Al-Waqi’ah: 1)


  1. Al Haqqah (yang pasti)

وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحَاقَّةُ


“Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?” (QS. Al-Haqqah: 3)


  1. Ath Thammatul Kubra (bencana besar)

فَإِذَا جَاءَتِ الطَّامَّةُ الْكُبْرَى


“Maka apabila bencana yang sangat besar (hari kiamat) telah datang.” (QS. An-Nazi’at: 34)


  1. Ash-Shakhkhah (teriakan)

فَإِذَا جَاءَتِ الصَّاخَّةُ


“Maka apabila datang suara yang memekakkan (telinga).” (QS. Abasa: 33)


  1. Al-Azifah (suatu yang dekat)

أَزِفَتِ الآزِفَةُ


“Yang dekat (hari Kiamat) telah makin mendekat.” (QS. AN-Najm: 57)


  1. Al-Qari’ah (ketukan keras)

وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ


“Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?” (QS. Al-Qari’ah: 3)


Sumber: https://muslim.or.id/25424-19-nama-hari-kiamat.html


3) Urgensi mengkaji materi "Beriman kpd Yaumil akhir adalah :


Iman kepada hari Akhir merupakan salah satu rukun dari rukun iman, dan salah satu ‘aqidah dari ‘aqidah Islam yang pokok, karena masalah kebang-kitan di negeri akhirat merupakan landasan berdirinya ‘aqidah setelah masalah keesaan Allah Ta’ala.


Iman kepada segala hal yang terjadi pada hari Akhir dan tanda-tandanya merupakan keimanan terhadap hal ghaib yang tidak bisa dijangkau oleh akal, dan tidak ada jalan untuk mengetahuinya kecuali dengan nash melalui wahyu.


Karena pentingnya hari yang agung ini, kita dapati (di dalam al-Qur-an) bahwa Allah Ta’ala seringkali menghubungkan iman kepada-Nya dengan iman kepada hari Akhir, sebagaimana Allah berfirman:


لَّيْسَ الْبِرَّ أَن تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ


“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian….” [Al-Baqarah/2: 177]


Juga seperti firman-Nya:


ذَٰلِكُمْ يُوعَظُ بِهِ مَن كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ


“… Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhir….” [Ath-Thalaaq/65: 2]


Referensi : https://almanhaj.or.id/10719-pentingnya-iman-kepada-hari-akhir-dan-pengaruhnya-terhadap-prilaku-manusia-2.html



4) Tanda-tanda  kiamat sugro/kecil :


1. Wanita berpakaian tapi telanjang

Tanda kiamat sugra yang pertama adalah banyaknya wanita yang berpakaian namun telanjang. Pakaian yang mereka kenakan begitu mini dan ketat sehingga nampaklah lekuk tubuhnya. Rasul bersabda,



حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا.


Ada dua macam penduduk neraka yang belum pernah ku lihat. Yaitu oarang-orang yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang mereka gunakan untuk mencabuki manusia dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, yang bergoyang dan membuat orang lain bergoyang, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak mencium baunya, padahal bau surga itu bisa  dicium dari jarak perjalanan sekian dan sekian. (HR. Muslim, Al-Libas waz-Zinah)


2. Masjid dijadikan tempat wisata

Rasul pernah mengatakan bahwa salah satu tanda kiamat adalah dijadikannya masjid sebagai tempat wisata.


إنّ من أشراط الساعة أن تتّخذ المساجد طرقا


“sesungguhnya salah satu tanda kiamat adalah bila masjid-masjid dianggap sebagai jalanan” (Mustadrak Al-Hakim beliau berkata “Hadis ini Shahih Sanadnya”. Adz-Dzahabi berkata,”mauquf”)


3. Banyaknya bencana

Semakin banyaknya bencana juga merupakan salah satu tanda kiamat.



978 – حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ قَالَ أَخْبَرَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ وَهُوَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ فَيَفِيضَ


4050 – حَدَّثَنَا أَبُو مُصْعَبٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِي حَازِمِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَكُونُ فِي آخِرِ أُمَّتِي خَسْفٌ وَمَسْخٌ وَقَذْفٌ


Menjelang terjadinya kiamat akan terjadi pengubahan rupa, penggelaman bumi, dan hujan batu.(Sunan Ibnu Majah)


4. Semakin meluasnya kebodohan

Tanda kiamat sugra lain adalah wafatnya para ulama dan meluasnya kebodohan. Rasul bersabda,


98 – حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي أُوَيْسٍ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا قَالَ الْفِرَبْرِيُّ حَدَّثَنَا عَبَّاسٌ قَالَ حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ هِشَامٍ نَحْوَهُ


Sesungguhnya Allah tidak mengambil ilmu dengan mencabut para manusia, tetapi mengambil ilmu dengan mewafatkan para ulama. Sehingga ketika tidak ada lagi ulama, manusia menjadi orang-orang bodoh sebagai pemimpin. Merekapun di tanya lantas berfatwa tanpa ilmu, sehingga mereka sesat dan menyesatkan. (Shahih Bukhari)


5. Maraknya riba

Rasul juga pernah mengatakan bahwa riba yang semakin meluas merupakan salah satu tanda kiamat semakin dekat.



2269 – حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ ابْنُ عُلَيَّةَ حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ أَبِي هِنْدٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي خَيْرَةَ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يَبْقَى مِنْهُمْ أَحَدٌ إِلَّا آكِلُ الرِّبَا فَمَنْ لَمْ يَأْكُلْ أَصَابَهُ مِنْ غُبَارِهِ


Benar-benar akan datang kepada manusia suatu zaman dimana dimana tidak ada seorang pun diantara mereka kecuali memakan harta riba. Sekiranya ia tidak memakannya, setidaknya ia terkena debunya. (HR. Abu daud no.2893, Ibnu Majah no. 2269, Al-Hakim no, 2121. Perawi Al-Hasan tidak mendengar hadist ini dari Abu Hurairah, sehingga sanadnya terputus. Dha’if Jami Shaghir no. 4846 dan ‘ainul Mabud, 7/314)


5) Tanda-tanda kiamat kubro yg terhimpun dlm hadits shohih :


1. Asap di Timur dan Barat

Salah satu tanda kiamat kubra adalah akan ada asap yang menyelimuti bumi selama 40 hari. Rasul bersabda,


Al Allamah al Khazin dalam sebuah kitab tafsir karyannya berkata, “Hudzaifah Ra suatu ketika bertanya : ‘ Ya Rasulullah, apa itu (yang disebut) dukhan (asap)?’ dan kemudian beliau Rasulullah SAW membaca sebuah ayat dalam al-Qur’an:


فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ


Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut/asap yang nyata. (QS. ad-Dukhan:10)


2. Munculnya Dajjal

Tak ayal lagi akan muncul Dajjal yang akan menyebar fitnah di muka bumi. Ia mampu menurunkan hujan dan membangkitkan orang mati.


Dari Abu Bakar R.a, Ia menyatakan :


“Rasulullah bercerita kepada kami, Dajjal akan datang dari negeri timur yang disebut dengan Khurasan. Dia diikuti dengan orang-orang yang wajahnya seperti halnya perisai yang dihantam palu.”


3. Munculnya dabbah

Dabbah adalah mahluk melata yang akan muncul jika kiamat sudah dekat. Allah berfirman dalam surat an-Naml,


“Apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan seekor dabbah (binatang) dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (An-Naml: 82).



“Dan demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sudah dekat saatnya di mana akan turun pada kalian (‘Isa) Ibnu Maryam Alaihissallam sebagai hakim yang adil. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah (upeti/pajak), dan akan melimpah ruah harta benda, hingga tidak ada seorang pun yang mau menerimanya.” (HR. Al- Bukhari)


5. Ditiupnya sangkakala

Setelah semua tanda kiamat muncul , maka ditiupkanlah sangkakala yang akan mematikan seluruh mahluk hidup kemudian dibangkitkan kembali untuk dihisab. Allah berfirman,


وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ


“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” (QS. Az- Zumar : 68)


Itulah tanda kiamat sugra dan kiamat kubra yang perlu diketahui. Sungguh jelas bahwa tanda tersebut telah banyak yang bermunculan. Semoga kita mampu menjadi hamba Allah yang selalu dikuatkan keimanannya hingga akhir hayat. Aamiin.




6) Pengertian syafaat  :


Kata as-syafa’ah diambil dari kata الشَّفْعُ  as-syaf’u yang artinya adalah lawan dari kata الوِتْرُ  al-witru (ganjil), yaitu menjadikan yang ganjil menjadi genap الشَّفْعُ (as-syaf’u), seperti anda menjadikan satu menjadi dua dan tiga menjadi empat. Demikian menurut arti “lughawinya”


Adapun menurut istilah, syafa’at adalah penengah (perantara) bagi yang lain dengan mendatangkan suatu kemanfaatan atau menolak suatu kemudharatan. Maksudnya, syafi’ (pemberi syafa’at) itu berada di antara masyfu lahu (yang diberi syafa’at) dan masyfu’ ilaih (syafa’at yang diberikan) sebagai wasithah (perantara) untuk mendatangkan keuntungan (manfaat) bagi masyfu’ lahu atau menolak mudharat darinya.


Referensi : https://almanhaj.or.id/401-syafaat-dan-macam-macamnya.html



7) Syafaat disisi Allah tidak diterima kecuali memenuhi syarat berikut : 


1. Keridhaan Allah terhadap yang memberi syafa’at (syafi’)

2. Keridhaan Allah terhadap yang diberi syafa’at (masyfu’ lahu)

3. Izin Allah Ta’ala bagi syafi’ untuk memberi syafa’at


Syarat-syarat ini secara mujmal terdapat dalam firman Allah Ta’ala.


وَكَمْ مِنْ مَلَكٍ فِي السَّمَاوَاتِ لَا تُغْنِي شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا إِلَّا مِنْ بَعْدِ أَنْ يَأْذَنَ اللَّهُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَرْضَىٰ

“Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafa’at mereka sedikitpun tidak berguna kecuali sesudah Allah mengijinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai(Nya)”. [An-Najm/53 : 26]


Kemudian diperinci oleh firmanNya.


مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ 

“Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya” [Al-Baqarah/2 : 255]


يَوْمَئِذٍ لَا تَنْفَعُ الشَّفَاعَةُ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَٰنُ وَرَضِيَ لَهُ قَوْلًا

“Pada hari itu tidak berguna syafa’at, kecuali (syafa’at) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya dan Dia telah meridhai perkataanNya”. [Thaha/20 : 109]


وَلَا يَشْفَعُونَ إِلَّا لِمَنِ ارْتَضَىٰ

“Mereka tidak bisa memberi syafa’at kecuali kepada orang yang diridhai oleh Allah”. [Al-Anbiya/21 : 28]


Referensi : https://almanhaj.or.id/401-syafaat-dan-macam-macamnya.html



8) Hikmah beriman kepada hari akhir  :


✅Mengingat semua makhluk akan rusak dan akan ada kehidupan yang abadi di akhirat.

✅Mengingat bahwa seluruh kehidupan manusia baik ataupun buruk akan menerima balasan dari Allah SWT.

✅Meningkatkan sikap disiplin dalam beribadah kepada-Nya dan 

✅Mengendalikan segala sesuatunya.

✅Memberikan ketenangan dan ketentraman; dengan kepasrahan, dan kesabaran serta keyakinan bahwa kenikmatan dibalas dengan kenikmatan; dan kejahatan akan dibalas dengan azab.

✅Mengendalikan diri agar tidak mudah terpengaruh dengan keindahan dunia dan lebih mementingkan kepentingan akhirat. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hadits Ketigabelas

 🎁📚🎁📚🎁📚🎁📚🎁 *Terjemah Hadits Ketigabelas :* Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah shallallahu`alaihi w...