Sabtu, 15 Oktober 2022

SIROH NABAWIYAH (8)

 πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚

Ψ§Ω„Ψ³َّΩ„Ψ§َΩ…ُ ΨΉَΩ„َيْΩƒُΩ…ْ وَΨ±َΨ­ْΩ…َΨ©ُ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ِ وَΨ¨َΨ±َΩƒَΨ§ΨͺُΩ‡ُ
Sejenak Pagi
*SIROH NABAWIYAH (8)*
*Saran Buhaira kepada Abu Thalib*

Buhaira pun menanyakan banyak sekali hal kepada Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam tentang tidur Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam, tentang postur tubuh Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam, dan banyak lagi hal lainnya.

Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam menjawab semua itu dan semua jawaban itu sesuai benar dengan perkiraan Buhaira. Kemudian, Buhaira melihat punggung Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam dan mendapati tanda kenabian diantara kedua bahu Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam.
Tanda kenabian itu seperti bekas orang berbekam.
Setelah itu, Buhaira mendekati Abu Thalib dan bertanya kepada nya, ''apakah anak mudah ini anakmu? ''

''Iya, dia anakku." Jawab Abu Thalib
Buhaira menggeleng. " Tidak, dia bukan anakmu. Anak muda ini tidak pantas mempunyai ayah yang masih hidup"
Abu Thalib agak tercengang, lalu dia pun mengangguk. " Kau benar.  Dia bukan anakku, dia anak saudaraku "
Buhaira mengangguk-angguk puas lalu bertanya lagi. "Apa yang dikerjakan ayahnya?"

"Ayahnya telah meninggal dunia ketika dia masih berada dalam kandungan ibunya "

"Engkau benar." kata Buhaira menghela nafas dalam-dalam. Kemudian, sambil berbisik, dia menyampaikan sebuah saran dengan sangat sungguh -sungguh. "Sekarang, dengar saranku baik baik. Bawa anak saudara mu ini ke negeri asalmu sekarang juga! Jaga dia dari orang-orang Yahudi! Demi Alloh, jika mereka melihat padanya seperti apa yang aku lihat, mereka pasti akan membunuhnya. sesungguhnya, akan terjadi sesuatu yang besar pada diri anak saudara mu ini. Karena itu, segera bawa pulang dia ke negeri asalmu! "

Abu Thalib tampak ketakutan dengan peringatan itu. Dia yakin bahwa apa yang dikatakan Buhaira itu benar. Maka dari itu, segera setelah urusan bisnisnya selesai, Abu Thalib segera membawa Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam pulang. Sesulit apa pun beban hidupnya, Abu Thalib tidak pernah lagi pergi berdagang ketempat jauh demi melindungi keponakannya itu.

Referensi:
*Kitab Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam Teladanku*

*Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad, Wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad*

Wallahu A'lam Bisshawab

Yaa Alloh Yaa Robb...
Ampunilah dosa dan kesalahan Murrobi dan guru² kami.
Ampunilah kedua orang tua kami, ampunilah kami, keluarga kami dan saudara² kami.

Yaa Alloh Yaa Robb...
Sehat dan sembuhkan saudara dan sahabat kami yang sakit.
Jadikanlah sebaik-baik amal kami pada penutupannya.
Jadikan kami dan keluarga kami sehat dzohir dan bathin.
Lindungilah kami dari berbagai penyakit, bencana dan kesulitan lainnya.
Jadikan kami, insan yang pandai bersyukur dan bisa membahagiakan orang lain.
Jadikan kami menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
Jadikan negri ini menjadi lebih baik.
*Robbana Taqobbal Minna*
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin

www.sejenakpagi.com
@sejenakpagi.official
😊❤πŸ‘

SIROH NABAWIYAH (4)

 πŸŒ·πŸŒ·πŸŒ·πŸŒ·πŸŒ·πŸŒ·πŸŒ·πŸŒ·πŸŒ·πŸŒ·

Ψ§Ω„Ψ³َّΩ„Ψ§َΩ…ُ ΨΉَΩ„َيْΩƒُΩ…ْ وَΨ±َΨ­ْΩ…َΨ©ُ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ِ وَΨ¨َΨ±َΩƒَΨ§ΨͺُΩ‡ُ
Sejenak Pagi
*SIROH NABAWIYAH (4)*
*Bunda Aminah Wafat*

Dalam perjalanan itu, Bunda Aminah membawa Ummu Aiman, budak perempuan peninggalan Abdulloh. Sesampainya di Yatsrib, mereka disambut oleh saudara-saudara Bunda Aminah.
Kepada Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam diperlihatkan rumah tempat ayahnya meninggal dulu serta tempat ia dikuburkan. Itu adalah saat pertama Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam benar-benar merasa dirinya sebagai anak yatim. Apalagi ia mendengar ibunya bercerita panjang lebar tentang sang ayah tercinta yang setelah beberapa waktu tinggal bersama-sama, kemudian meninggal dunia di tengah-tengah pamannya dari pihak ibu.

Sesudah hijrah, pernah juga Rasululloh Sholallohu 'Alahi Wasallam menceritakan kepada sahabat-sahabatnya tentang kisah perjalanan masa kecil beliau ke Yatsrib yang saat itu telah berubah nama menjadi Madinah. Beliau amat terkenang dengan perjalanan bersama ibunya itu, kisah perjalanan penuh cinta pada Madinah, kisah penuh duka pada orang yang ditinggalkan keluarganya.

Sesudah cukup sebulan tinggal di Madinah, mereka pun bersiap pulang. Mereka berjalan dengan menggunakan dua ekor unta yang mereka bawa dari Mekah. Akan tetapi, di tengah perjalanan, di sebuah tempat bernama Abwa, Bunda Aminah menderita sakit hingga kemudian meninggal di tempat itu.

"Ibu! Ibu!" panggil Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam kepada ibunya yang kini membujur kaku.

Dalam pelukan Ummu Aiman, dengan air mata meleleh, Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam menyaksikan tubuh ibunya dikuburkan di tempat itu.

Begitulah pada usia enam tahun. Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam telah menjadi anak yatim piatu. Siapakah yang kemudian mengasuh beliau?

*Abwa*
Abwa adalah sebuah dusun yang terletak di antara Madinah dengan Juhfa. Jaraknya 23 mil (37 km) dari Madinah

Referensi:
*Kitab Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam Teladanku*

*Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad, Wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad*

Wallahu A'lam Bisshawab

Yaa Alloh Yaa Robb...
Ampunilah dosa dan kesalahan Murrobi dan guru² kami.
Ampunilah kedua orang tua kami, ampunilah kami, keluarga kami dan saudara² kami.

Yaa Alloh Yaa Robb...
Sehat dan sembuhkan saudara dan sahabat kami yang sakit.
Jadikanlah sebaik-baik amal kami pada penutupannya.
Jadikan kami dan keluarga kami sehat dzohir dan bathin.
Lindungilah kami dari berbagai penyakit, bencana dan kesulitan lainnya.
Jadikan kami, insan yang pandai bersyukur dan bisa membahagiakan orang lain.
Jadikan kami menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
Jadikan negri ini menjadi lebih baik.
*Robbana Taqobbal Minna*
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin

www.sejenakpagi.com
@sejenakpagi.official
😊❤πŸ‘

Selasa, 11 Oktober 2022

SIROH NABAWIYAH (7)

 πŸŒΏπŸŒΏπŸŒΏπŸŒΏπŸŒΏπŸŒΏπŸŒΏπŸŒΏπŸŒΏπŸŒΏ

Ψ§Ω„Ψ³َّΩ„Ψ§َΩ…ُ ΨΉَΩ„َيْΩƒُΩ…ْ وَΨ±َΨ­ْΩ…َΨ©ُ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ِ وَΨ¨َΨ±َΩƒَΨ§ΨͺُΩ‡ُ
Sejenak Pagi
*SIROH NABAWIYAH (7)*
*Percakapan Buhaira*

Segera saja Buhaira merasakan ada sesuatu yang kurang dari rombongan Quraisy itu. Maka, ia kembali mengulangi permintaannya, "Hai Orang-orang Quraisy, jangan sampai ada yang tidak makan makananku ini."

Salah seorang Quraisy berkata, "Hai Buhaira, tidak ada seorang pun yang layak datang kepadamu tertinggal, kecuali anak muda yang paling kecil di antara kami. Ia berada di tempat perbekalan rombongan."

Buhaira menggeleng- geleng kepala, "Kalian jangan seperti itu. Panggil dia untuk makan bersama kalian!."

Orang-orang Quraisy merasa malu. Salah seorang dari mereka bahkan berkata, "Demi Lata dan Uzza, adalah aib dari kami kalau putra Abdullah bin Abdul Muthalib tidak ikut makan bersama kami."

Setelah Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam dipanggil, Buhaira memeluknya dan mendudukkannya bersama rombongan Quraisy yang lain. Sambil menyaksikan tamu-tamunya makan, sebenarnya mata Buhaira tertuju kepada Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam dengan seksana. Dari hasil pengamatannya itulah, Buhaira mengambil kesimpulan dalam hati, "Anak ini mempunyai sifat-sifat kenabian."

Jamuan selesai. Sambil mengucapkan terimakasih, rombongan Quraisy pun membubarkan diri menuju tempat perkemahan  mereka untuk beristirahat.
Namun, Buhaira tidak membiarkan Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasalam pergi. Diajaknya anak itu untuk duduk dan bicara.

"Hai anak muda," panggil Buhaira, "dengan menyebut nama Lata dan Uzza, aku akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepadamu dan engkau harus menjawabnya."

Wajah Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam tampak berubah dan ia menjawab, "Jangan bertanya tentang apa pun kepadaku sambil menyebut nama Lata dan Uzza. Demi Alloh, tidak ada yang sangat aku benci melainkan keduanya."

Buhaira tersenyum dan  mengulangi permintaannya, "Baiklah, kalau begitu aku akan bertanya kepadamu dengan menyebut nama Alloh dan engkau harus menjawab pertanyaanku."

Wajah Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam berubah cerah dan ia mengangguk, "Tanyakan kepadaku apa saja yang ingin engkau tanyakan. "

Lalu pertanyaan apa saja yang diajukan Buhaira kepada Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam?

*Kota Bushra*
Jalur yang dilewati kafilah Abu Thalib adalah jalan kafilah Barat yang menyusuri Laut Merah, Madyan, Wadi Al Qurra, Hijir, dan Kota Bushra. Kota Bushra atau Bostra telah lama didirikan Romawi sebagai ibu kota wilayah Hauran, untuk menahan serbuan Badui pedalaman. Disini, Romawi memusatkan pasukan dan mengumpulkan pajak dari kafilah. Bagi kafilah sendiri, Bostra adalah pusat perdagangan paling ramai sebelum tiba di Syria yang terlatak lebih ke Utara.

Referensi:
*Kitab Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam Teladanku*

*Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad, Wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad*

Wallahu A'lam Bisshawab

Yaa Alloh Yaa Robb...
Ampunilah dosa dan kesalahan Murrobi dan guru² kami.
Ampunilah kedua orang tua kami, ampunilah kami, keluarga kami dan saudara² kami.

Yaa Alloh Yaa Robb...
Sehat dan sembuhkan saudara dan sahabat kami yang sakit.
Jadikanlah sebaik-baik amal kami pada penutupannya.
Jadikan kami dan keluarga kami sehat dzohir dan bathin.
Lindungilah kami dari berbagai penyakit, bencana dan kesulitan lainnya.
Jadikan kami, insan yang pandai bersyukur dan bisa membahagiakan orang lain.
Jadikan kami menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
Jadikan negri ini menjadi lebih baik.
*Robbana Taqobbal Minna*
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin

www.sejenakpagi.com
@sejenakpagi.official
😊❤πŸ‘

SIROH NABAWIYAH (6)

 πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚πŸ‚

Ψ§Ω„Ψ³َّΩ„Ψ§َΩ…ُ ΨΉَΩ„َيْΩƒُΩ…ْ وَΨ±َΨ­ْΩ…َΨ©ُ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ِ وَΨ¨َΨ±َΩƒَΨ§ΨͺُΩ‡ُ
Sejenak Pagi
*SIROH NABAWIYAH (6)*
*Jamuan Buhaira*

Berangkat lah rombongan kafilah Quraisy menuju ke Syam. Ketika tiba di Busra, mereka melewati rumah ibadah seorang pendeta Nasrani bernama Buhaira. Ia adalah pendeta yang pandai. Di rumah ibadahnya, selalu ada pendeta dan umat Nasrani yang mendapatkan ilmu dari Buhaira.

Biasanya, Buhaira tidak pernah menggubris rombongan Quraisy yang setiap tahun lewat di tempat itu. Namun, kali ini ada yang berubah pada diri Buhaira.

Ketika rombongan Quraisy, termasuk Abu Thalib dan Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam, singgah di dekat rumah ibadahnya, Buhaira memerintahkan para pembantunya membuat masakan yang banyak.

Buhaira berbuat begitu karena dari jendela rumah ibadahnya, ia melihat hal yang aneh pada rombongan Quraisy. Ada awan kecil yang bergerak pelan mengikuti ke mana pun kafilah pergi. Ada sesuatu atau seorang di dalam kafilah yang dilindungi awan itu dari terik matahari.

Buhaira bergegas mendatangi kafilah yang tengah beristirahat di bawah pepohonan rindang dan berkata "Hai orang-orang Quraisy, sungguh aku telah membuat makanan untuk kalian. Aku ingin kalian semua, anak kecil, orang dewasa, budak, dan orang merdeka, ikut hadir"

Salah seorang Quraisy bertanya, "Demi Alloh, hai Buhaira, alangkah istimewanya apa yang engkau perbuat kepada kami hari ini. Padahal, kami sering melewati tempat mu ini. Apa yang sebenarnya terjadi padamu?"

"Engkau benar," jawab Buhaira, " dulu aku memang seperti yang engkau katakan. Namun, kalian, semuanya, adalah tamuku kali ini dan aku ingin menjamu kalian. Aku telah membuat makanan dan kalian semuanya harus ikut makan."

Dengan senang hati, rombongan Quraisy pun masuk ke rumah Buhaira untuk memenuhi undangannya.
Hanya saja, Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam tidak ikut karena ia masih kecil. Ia ditugaskan menjaga perbekalan kafilah.

*Negeri Syam*
Abu Thalib berangkat tahun 582 Masehi ke negeri Syam. Syam saat itu adalah sebuah negeri yang wilayahnya sekarang meliputi Syria, Yordania, dan Palestina. Syam berada di bawah pemerintahan Romawi Timur.

Referensi:
*Kitab Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam Teladanku*

*Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad, Wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad*

Wallahu A'lam Bisshawab

Yaa Alloh Yaa Robb...
Ampunilah dosa dan kesalahan Murrobi dan guru² kami.
Ampunilah kedua orang tua kami, ampunilah kami, keluarga kami dan saudara² kami.

Yaa Alloh Yaa Robb...
Sehat dan sembuhkan saudara dan sahabat kami yang sakit.
Jadikanlah sebaik-baik amal kami pada penutupannya.
Jadikan kami dan keluarga kami sehat dzohir dan bathin.
Lindungilah kami dari berbagai penyakit, bencana dan kesulitan lainnya.
Jadikan kami, insan yang pandai bersyukur dan bisa membahagiakan orang lain.
Jadikan kami menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
Jadikan negri ini menjadi lebih baik.
*Robbana Taqobbal Minna*
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin

www.sejenakpagi.com
@sejenakpagi.official
😊❤πŸ‘

SIROH NABAWIYAH (5)

 πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€

Ψ§Ω„Ψ³َّΩ„Ψ§َΩ…ُ ΨΉَΩ„َيْΩƒُΩ…ْ وَΨ±َΨ­ْΩ…َΨ©ُ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ِ وَΨ¨َΨ±َΩƒَΨ§ΨͺُΩ‡ُ
Sejenak Pagi
*SIROH NABAWIYAH (5)*
*Abdul Muthalib Wafat*

Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam dibawa pulang oleh Ummu Aiman. Ia pulang sambil menagis dengan hati pilu karena kini sebatang kara. Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam makin merasa kehilangan. Ia menjalani takdir sebagai seorang anak yatim piatu. Terasa olehnya hidup yang makin sunyi dan makin sedih.

Baru beberapa hari yang lalu, ia mendengar dari ibunya keluhan duka kehilangan ayahanda semasa ia dalam kandungan. Kini, ia melihat sendiri di hadapannya, ibunya pergi untuk tidak kembali lagi, seperti ayahnya dulu.
Tubuh Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam yang masih kecil itu kini memikul beban hidup yang berat, yaitu sebagai yatim-piatu.

Ketika tiba di Mekah, Abdul Muthalib menyambut kedatangan cucunya itu dengan rasa iba yang dalam. Kecintaan Abdul Muthalib pun semakin bertambah kepada Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam.

Rasa duka Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam mungkin agak ringan apabila kakeknya, Abdul Muthalib, dapat hidup lebih lama lagi. Namun, Alloh Ta'ala sudah menentukan lain.
Pada usia 80 tahun, sang kakek pun meninggal dunia. Saat itu, Muhammad berusia delapan tahun. Ia mengiringi jenazah kakeknya ke kubur sambil menangis.

Kenangan sedih sebagai anak yatim-piatu membekas begitu dalam pada diri Rasululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam, sehingga di dalam Al Quran pun disebutkan ketika Alloh  Ta'ala mengingatkan Rasululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam akan nikmat yang dianugerahkan kepada beliau di tengah kesedihan itu,

_"Bukankah engkau dalam keadaan yatim-piatu, lalu diadakan-Nya orang yang akan melindungimu? Dan menemukan kau saat kau kehilangan pedoman, lalu ditunjukkan-Nya jalan itu?"_
(QS. Ad Dhuha, 93: 6-7)

*Keluarga Umayyah*
Kematian Abdul Muthalib merupakan pukulan yang berat bagi keluarga Hasyim. Tak ada anak-anak Abdul Muthalib yang memiliki keteguhan hati, kewibawaan, pandangan tajam, terhormat, dan berpengaruh di kalangan Arab seperti dirinya. Keluarga Umayyah lalu tampil ke depan mengambil tampuk pimpinan yang memang sejak dulu mereka inginkan tanpa menghiraukan ancaman yang datang dari keluarga Hasyim.

Referensi:
*Kitab Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam Teladanku*

*Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad, Wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad*

Wallahu A'lam Bisshawab

Yaa Alloh Yaa Robb...
Ampunilah dosa dan kesalahan Murrobi dan guru² kami.
Ampunilah kedua orang tua kami, ampunilah kami, keluarga kami dan saudara² kami.

Yaa Alloh Yaa Robb...
Sehat dan sembuhkan saudara dan sahabat kami yang sakit.
Jadikanlah sebaik-baik amal kami pada penutupannya.
Jadikan kami dan keluarga kami sehat dzohir dan bathin.
Lindungilah kami dari berbagai penyakit, bencana dan kesulitan lainnya.
Jadikan kami, insan yang pandai bersyukur dan bisa membahagiakan orang lain.
Jadikan kami menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
Jadikan negri ini menjadi lebih baik.
*Robbana Taqobbal Minna*
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin

www.sejenakpagi.com
@sejenakpagi.official
😊❤πŸ‘

SIROH NABAWIYAH (3)

 πŸŒΉπŸŒΉπŸŒΉπŸŒΉπŸŒΉπŸŒΉπŸŒΉπŸŒΉπŸŒΉπŸŒΉ

Ψ§Ω„Ψ³َّΩ„Ψ§َΩ…ُ ΨΉَΩ„َيْΩƒُΩ…ْ وَΨ±َΨ­ْΩ…َΨ©ُ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ِ وَΨ¨َΨ±َΩƒَΨ§ΨͺُΩ‡ُ
Sejenak Pagi
*SIROH NABAWIYAH (3)*

*Di Bawah Asuhan Kakek*

Abdul Muthalib bertindak sebagai pengasuh cucunya itu. Ia memelihara Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam dengan sungguh-sungguh dan mencurahkan segala kasih sayangnya.

Abdul Muthalib adalah pemimpin seluruh Quraisy dan seluruh Mekah. Untuk dia, diletakkan hamparan khusus tempatnya duduk di bawah naungan Ka'bah. Anak2 beliau, paman-paman Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam, tidak berani duduk di tempat itu. Mereka duduk di sekeliling hamparan itu sebagai penghormatan kepada ayah mereka.

Suatu saat, Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam kecil yang montok itu duduk di atas hamparan tersebut. Serentak paman-paman beliau langsung memegang dan menahan Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam agar tidak duduk di atas hamparan.  Namun, Abdul Muthalib datang dan melihat kejadian tersebut.

"Biarkan anakku itu," katanya, "Demi Alloh, sesungguhnya dia akan memiliki kedudukan yang agung."

Kemudian, Abdul Muthalib duduk di atas hamparan tersebut sambil memangku Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam.
Dielus-elusnya punggung Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam penuh sayang. Abdul Muthalib bergembira dengan apa yang dilakukan cucunya itu.

Lebih-lebih lagi, kecintaan kakek kepada cucunya itu timbul ketika Aminah kemudian berniat membawa Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam ke Yatsrib untuk diperkenalkan kepada saudara-saudara ibunya dari keluarga Najjar. Perjalanan ini juga bertujuan menengok makam Abdullah, ayah Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam.
Sudah lama Aminah memendam keinginan untuk menengok makam suaminya tercinta itu. Kini, ia akan berangkat ditemani putranya seorang.

*Halimah As Sa'diyyah*
Halimah dijuluki As Sa'diyyah karena ia berasal dari keluarga Bani Sa'ad. Kasih sayang Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam terhadap ibu susunya itu tak pernah putus. Pernah suatu kali, setelah pernikahan Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam dengan Khadijah, Halimah As Sa'diyyah datang berkunjung. Saat itu, musim paceklik sehingga kehidupan di dusun menjadi susah. Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam menerima beliau dengan baik sekali. Saat Halimah pulang, ia dibekali dengan harta Khadijah berupa unta yang dimuati air dan 40 ekor kambing. Setiap kali Halimah datang, Rasululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam selalu membentangkan pakaiannya yang paling berharga untuk alas duduk bunda Halimah.

Referensi:
*Kitab Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam Teladanku*

*Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad, Wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad*

Wallahu A'lam Bisshawab

Yaa Alloh Yaa Robb...
Ampunilah dosa dan kesalahan Murrobi dan guru² kami.
Ampunilah kedua orang tua kami, ampunilah kami, keluarga kami dan saudara² kami.

Yaa Alloh Yaa Robb...
Sehat dan sembuhkan saudara dan sahabat kami yang sakit.
Jadikanlah sebaik-baik amal kami pada penutupannya.
Jadikan kami dan keluarga kami sehat dzohir dan bathin.
Lindungilah kami dari berbagai penyakit, bencana dan kesulitan lainnya.
Jadikan kami, insan yang pandai bersyukur dan bisa membahagiakan orang lain.
Jadikan kami menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
Jadikan negri ini menjadi lebih baik.
*Robbana Taqobbal Minna*
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin

www.sejenakpagi.com
@sejenakpagi.official
😊❤πŸ‘

SIROH NABAWIYAH (2)

 πŸŒΉπŸŒΉπŸŒΉπŸŒΉπŸŒΉπŸŒΉπŸŒΉπŸŒΉπŸŒΉπŸŒΉ

Ψ§Ω„Ψ³َّΩ„Ψ§َΩ…ُ ΨΉَΩ„َيْΩƒُΩ…ْ وَΨ±َΨ­ْΩ…َΨ©ُ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ِ وَΨ¨َΨ±َΩƒَΨ§ΨͺُΩ‡ُ
Sejenak Pagi
*SIROH NABAWIYAH (2)*

*Yang Menyusukan*

Saat itu di kalangan bangsawan Arab sudah berlaku tradisi yang baik, yakni mereka mencari wanita-wanita desa yang bisa menyusui anak-anaknya. Anak-anak disusukan di pedalaman agar terhindar dari penyakit, memiliki tubuh yang kuat, dan agar dapat belajar bahasa Arab yang murni di daerah pedesaan.

Tidak lama kemudian, ke Mekah datanglah serombongan wanita dari kabilah Bani Sa'ad mencari bayi untuk disusui. Di antara mereka ada seorang ibu bernama Halimah binti Abu Dzu'aib.

"Suamiku," panggil Halimah, "tahun ini sungguh tahun kering, tak ada tersisa sedikit pun hasil panen di kampung halaman kita. Lihat, unta tua kita tidak lagi menghasilkan susu sehingga anak-anak menangis pada malam hari karena lapar."

"Semoga kita mendapat bayi seorang bangsawan kaya yang dapat memberi kita upah yang layak untuk menanggulangi kesengsaraan ini," jawab sang suami.

Namun, harapan mereka tak terkabul, hampir semua bayi bangsawan kaya telah diambil oleh teman-teman serombongan mereka.  Hanya ada satu bayi dalam gendongan ibunya yang mereka temui.

*"Namanya Muhammad"*, kata Aminah kepada pasangan tersebut, "ia anak yatim. Tinggal aku dan kakeknya yang merawatnya."

Halimah dan suaminya, Al Harits bin Abduk Uzza, saling berpandangan. Mereka enggan menerima anak yatim karena tidak ada ayah yang dapat memberi mereka upah yang layak. Pasangan tersebut menggeleng dan pergi mencari bayi lain. Aminah memandang bayi dalam dekapannya dengan sendu. Setiap wanita Bani Sa'ad yang ditawarkan menyusui Muhammad menolaknya karena ia anak yatim.

Catatan:
*Tsuwaibah*
Sebelum kedatangan para wanita Bani Sa'ad, Muhammad disusui Tsuwaibah, budak perempuan Abu Lahab. Muhammad cuma beberapa hari disusui oleh Tsuwaibah. Namun, sepanjang hidupnya, Beliau memperlakukannya dengan baik sekali.

Referensi:
*Kitab Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam Teladanku*

*Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad, Wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad*

Wallahu A'lam Bisshawab

Yaa Alloh Yaa Robb...
Ampunilah dosa dan kesalahan Murrobi dan guru² kami.
Ampunilah kedua orang tua kami, ampunilah kami, keluarga kami dan saudara² kami.

Yaa Alloh Yaa Robb...
Sehat dan sembuhkan saudara dan sahabat kami yang sakit.
Jadikanlah sebaik-baik amal kami pada penutupannya.
Jadikan kami dan keluarga kami sehat dzohir dan bathin.
Lindungilah kami dari berbagai penyakit, bencana dan kesulitan lainnya.
Jadikan kami, insan yang pandai bersyukur dan bisa membahagiakan orang lain.
Jadikan kami menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
Jadikan negri ini menjadi lebih baik.
*Robbana Taqobbal Minna*
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin

www.sejenakpagi.com
@sejenakpagi.official
😊❤πŸ‘

SIROH NABAWIYAH (1)

 πŸŒΉπŸŒΉπŸŒΉπŸŒΉπŸŒΉπŸŒΉπŸŒΉπŸŒΉπŸŒΉπŸŒΉ

Ψ§Ω„Ψ³َّΩ„Ψ§َΩ…ُ ΨΉَΩ„َيْΩƒُΩ…ْ وَΨ±َΨ­ْΩ…َΨ©ُ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ِ وَΨ¨َΨ±َΩƒَΨ§ΨͺُΩ‡ُ
Sejenak Pagi
*SIROH NABAWIYAH (1)*

Alhamdulillah, Alloh Ta'ala masih  memberi nikmat sehat, iman dan Islam pada kita semua.
Mulai pagi ini sd 30 hari kedepan kita akan lihat perjalanan Rasulullohu Sholallohu 'Alaihi Wasallam, mulai kelahiran, sifat dan perjuangannya.

Saudara dan Sahabatku...
Pada hari Senin pagi tanggal 12 Rabiul Awwal pada tahun yang sama dengan penyerbuan Abrahah (tahun gajah), Aminah melahirkan seorang bayi laki-laki. Saat itu bertepatan dengan bulan Agustus tahun 570 Masehi. Sebagian pendapat mengatakan bahwa Aminah melahirkan pada tanggal 20 atau 21 April tahun 571 Masehi.

Aminah mengutus seseorang sambil berkata, "Pergilah kepada Abdul Muthalib dan katakan, 'Sesungguhnya telah lahir bayi untukmu. Oleh karena itu, datang dan lihatlah '."

Abdul Muthalib bergegas datang. Ketika mengambil bayi itu dari pelukan Aminah, dadanya bergemuruh dipenuhi  rasa sayang.

"Kehadiranmu mengingatkan aku kepada ayahmu. Sungguh, di hatiku kini dirimu hadir sebagai pengganti Abdulloh."

Dengan penuh rasa syukur, orang tua itu menggendong cucunya berthawaf, mengelilingi Ka'bah. Kali ini tidak kepada berhala, tetapi kepada Allah. Abdul Muthalib berdoa dan bersyukur.

"Aku memberimu nama Muhammad," kata Abdul Muthalib.

Muhammad berarti 'terpuji', sebuah nama yang tidak umum di kalangan masyarakat Arab, tetapi cukup dikenal.

Kemudian, ia memerintahkan orang untuk menyembelih unta dan mengundang makan masyarakat Quraisy.

"Siapa nama putra Abdullah, cucumu itu?" tanya seseorang kepada Abdul Muthalib.

*"Muhammad"*

"Mengapa tidak engkau beri nama dengan nama nenek moyang kita?"

"Kuinginkan ia menjadi orang yang terpuji, bagi Tuhan di langit dan bagi makhluk-Nya di bumi," jawab Abdul Muthalib.

*Cahaya Aminah*
Ketika Aminah mengandung Nabi Muhammad Sholsllohu 'Alaihi Wasallam, ia melihat seberkas sinar keluar dari perutnya dan dengan sinar tersebut ia melihat istana-istana Busra di Syam.

Referensi:
*Kitab Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam Teladanku*

*Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad, Wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad*

Wallahu A'lam Bisshawab

Yaa Alloh Yaa Robb...
Ampunilah dosa dan kesalahan Murrobi dan guru² kami.
Ampunilah kedua orang tua kami, ampunilah kami, keluarga kami dan saudara² kami.

Yaa Alloh Yaa Robb...
Sehat dan sembuhkan saudara dan sahabat kami yang sakit.
Jadikanlah sebaik-baik amal kami pada penutupannya.
Jadikan kami dan keluarga kami sehat dzohir dan bathin.
Lindungilah kami dari berbagai penyakit, bencana dan kesulitan lainnya.
Jadikan kami, insan yang pandai bersyukur dan bisa membahagiakan orang lain.
Jadikan kami menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
Jadikan negri ini menjadi lebih baik.
*Robbana Taqobbal Minna*
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin

www.sejenakpagi.com
@sejenakpagi.official
😊❤πŸ‘

Hadits Ketigabelas

 πŸŽπŸ“šπŸŽπŸ“šπŸŽπŸ“šπŸŽπŸ“šπŸŽ *Terjemah Hadits Ketigabelas :* Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah shallallahu`alaihi w...