🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُSejenak Pagi
*SIROH NABAWIYAH (5)*
*Abdul Muthalib Wafat*
Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam dibawa pulang oleh Ummu Aiman. Ia pulang sambil menagis dengan hati pilu karena kini sebatang kara. Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam makin merasa kehilangan. Ia menjalani takdir sebagai seorang anak yatim piatu. Terasa olehnya hidup yang makin sunyi dan makin sedih.
Baru beberapa hari yang lalu, ia mendengar dari ibunya keluhan duka kehilangan ayahanda semasa ia dalam kandungan. Kini, ia melihat sendiri di hadapannya, ibunya pergi untuk tidak kembali lagi, seperti ayahnya dulu.
Tubuh Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam yang masih kecil itu kini memikul beban hidup yang berat, yaitu sebagai yatim-piatu.
Ketika tiba di Mekah, Abdul Muthalib menyambut kedatangan cucunya itu dengan rasa iba yang dalam. Kecintaan Abdul Muthalib pun semakin bertambah kepada Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam.
Rasa duka Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam mungkin agak ringan apabila kakeknya, Abdul Muthalib, dapat hidup lebih lama lagi. Namun, Alloh Ta'ala sudah menentukan lain.
Pada usia 80 tahun, sang kakek pun meninggal dunia. Saat itu, Muhammad berusia delapan tahun. Ia mengiringi jenazah kakeknya ke kubur sambil menangis.
Kenangan sedih sebagai anak yatim-piatu membekas begitu dalam pada diri Rasululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam, sehingga di dalam Al Quran pun disebutkan ketika Alloh Ta'ala mengingatkan Rasululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam akan nikmat yang dianugerahkan kepada beliau di tengah kesedihan itu,
_"Bukankah engkau dalam keadaan yatim-piatu, lalu diadakan-Nya orang yang akan melindungimu? Dan menemukan kau saat kau kehilangan pedoman, lalu ditunjukkan-Nya jalan itu?"_
(QS. Ad Dhuha, 93: 6-7)
*Keluarga Umayyah*
Kematian Abdul Muthalib merupakan pukulan yang berat bagi keluarga Hasyim. Tak ada anak-anak Abdul Muthalib yang memiliki keteguhan hati, kewibawaan, pandangan tajam, terhormat, dan berpengaruh di kalangan Arab seperti dirinya. Keluarga Umayyah lalu tampil ke depan mengambil tampuk pimpinan yang memang sejak dulu mereka inginkan tanpa menghiraukan ancaman yang datang dari keluarga Hasyim.
Referensi:
*Kitab Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam Teladanku*
*Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad, Wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad*
Wallahu A'lam Bisshawab
Yaa Alloh Yaa Robb...
Ampunilah dosa dan kesalahan Murrobi dan guru² kami.
Ampunilah kedua orang tua kami, ampunilah kami, keluarga kami dan saudara² kami.
Yaa Alloh Yaa Robb...
Sehat dan sembuhkan saudara dan sahabat kami yang sakit.
Jadikanlah sebaik-baik amal kami pada penutupannya.
Jadikan kami dan keluarga kami sehat dzohir dan bathin.
Lindungilah kami dari berbagai penyakit, bencana dan kesulitan lainnya.
Jadikan kami, insan yang pandai bersyukur dan bisa membahagiakan orang lain.
Jadikan kami menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
Jadikan negri ini menjadi lebih baik.
*Robbana Taqobbal Minna*
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin
www.sejenakpagi.com
@sejenakpagi.official
😊❤👍
Tidak ada komentar:
Posting Komentar